MUATAN HAK ASASI MANUSIA DAN MORAL HUKUM PUTUSAN HAKIM DALAM PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI’AH

Authors

  • Hanif Fudin Azhar Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta image/svg+xml

DOI:

https://doi.org/10.29123/jy.v14i2.457

Keywords:

maqāṣid al-syarī’ah, human rights, health insurance, legal morality

Abstract

ABSTRAK

Fokus penelitian adalah aktualisasi muatan hak asasi manusia dan keadilan sebagai moral hukum yang diakomodasi melalui perspektif maqāṣid al-syarī’ah, dalam menguatkan anasir pemikiran hakim untuk mewujudkannya melalui putusan hukumnya. Adapun objek riset adalah Putusan Mahkamah Agung Nomor 7P/HUM/2020 terkait judicial review Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Apakah putusan a quo mengakomodasi agenda hak asasi manusia dan keadilan sebagai moral hukum yang notabene terakomodasi oleh perspektif maqāṣid al-syarī’ah? Metode penelitian ini adalah yuridis-normatif, yang bersumber dari bahan primer yaitu putusan a quo dan pemikiran Jasser Auda tentang maqāṣid al-syarī’ah, serta bahan sekunder dari beberapa referensi terkait. Tujuan penelitian adalah upaya aktualisasi muatan hak asasi manusia serta keadilan sebagai moral hukum dalam kerangka maqāṣid al-syarī’ah terhadap putusan a quo. Putusan a quo dinilai nir-signifikasi maqāṣid al-syarī’ah. Hal tersebut mengingat lingkup putusan a quo adalah hukum in concreto yang dinilai sebagai upaya positivasi aktual atas norma moral dalam masyarakat. Karena itu, muatan normanya menjunjung tinggi moral serta memperhatikan nilai-nilai hukum dan prinsip kemanusiaan. Penelitian menyimpulkan bahwa putusan a quo adalah wujud keadilan sebagai moral hukum, karena memuat penjaminan hak asasi manusia sebagai amanat konstitusi, sepanjang mendasarkan pada pertimbangan aspek yuridis, sosiologis, teoritis, dan historis secara inklusif, nilai-nilai hukum, serta ajaran maqāṣid al-syarī’ah.

Kata kunci: maqāṣid al-syarī’ah; hak asasi manusia; jaminan kesehatan; moral hukum.

 

ABSTRACT

The study focuses on the actualization of justice and human rights content as the moral basis of law that is accommodated through the maqāṣid al-syarī’ah perspective in strengthening the judges’ thought elements to manifest it through their legal decisions. The research’s object is the Supreme Court Decision Number 7P/ HUM/2020 regarding the judicial review of Presidential Regulation Number 75 of 2019 concerning Health Insurance. Does the decision accommodate the agenda of human rights and justice as the moral basis of law which in fact has been accommodated by the maqāṣid al-syarī’ah perspective? The method used in this research is juridical-normative which originated from primary materials, namely the aforesaid decision and Jasser Auda’s thought on maqāṣid al-syarī’ah, as well as secondary materials that are several related references. The study aims as an effort of the actualization of justice and human rights content as the moral basis of law in the maqāṣid al- syarī’ah framework towards the decision. The decision is considered as inadequate maqāṣid al-syarī'ah. Because the scope of the decision is a concrete law which is perceived as an effort of actual positivism of moral norms in society. Accordingly, its norms content upholds the moral values as well as notice of legal and humanity principle. The research concludes that the decision is a form of justice as moral basis of law because it includes human rights guarantee as a constitutional mandate as long as it depends on considerations of juridical, sociological, theoretical, and historical aspects inclusively, legal principles, also the doctrine of maqāṣid al-syarī’ah.

Keywords: maqāṣid al-syarī’ah; human rights; health insurance; legal morality.

References

Buku

al-Mawardi, Abu al-Hasan ‘Ali ibn Muhammad ibn Habib al-Bashri al-Baghdadi. (1985). Al-Aḥkām al-Sulṭaniyah. Lebanon: Dār al- kr.

Alkostar, A. (2018). Metode penelitian hukum profetik. Yogyakarta: UII Press.

Arto, A. M. (2001). Konsepsi ideal Mahkamah Agung. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Atalim, S. (2013). Penerapan asas peradilan dari the rule of law ke the rule of justice. Dalam Sudiro, A., & Bram, D., Hukum dan keadilan: Aspek nasional dan internasional. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Atmadja, I. D. G. (2015). Filsafat hukum: Dimensi tematis dan historis. Jakarta: Prenada Media Group.

Auda, J. (2007). Maqashid al-shariah as philosophy of Islamic Law: A system approach. London: The International Institute of Islamic Thought.

Binawan, A. A. L. (2019). Mengasah trisula hukum. Dalam Bunga Rampai Memperkuat peradaban hukum dan ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Komisi Yudisial RI.

Fuady, M. (2018). Metode riset hukum: Pendekatan teori dan konsep. Depok: Rajawali Pers.

Habermas, J. (1990). Moral consciousness and communicative action. Mass: MIT Press.

Irianto, S. (2013). Memperkenalkan studi socio-legal dan implikasi metodologisnya. Dalam Irianto, S., & Shidarta, Metode penelitian hukum: Konstelasi dan refleksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ishaq. (2017). Metode penelitian hukum. Bandung: Alfabeta.

Khadduri, M. (1984). The Islamic conception of justice. London: The Johns Hopinks University Press.

Manan, A. (2006). Reformasi hukum Islam. Jakarta: Rajawali Press.

________. (2010). Etika hakim dalam penyelenggaraan peradilan: Suatu kajian dalam sistem peradilan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Marzuki, P. M. (2017). Pengantar ilmu hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Menski, W. (2006). Comparative law in a global context: The legal system of Asia and Africa. Cambridge: Cambridge University Press.

Nazir, M. (2014). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahardjo, S. (2009). Hukum progresif: Sebuah sintesa hukum Indonesia. Yogyakarta: Genta Publishing.

Rahman, Z. (2016). Fiqih nusantara dan sistem hukum nasional: Perspektif kemaslahatan bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rawl, J. (1973). A theory of justice. London: Oxford University Press.

Siregar, B. (1995). Hukum, hakim, dan keadilan Tuhan. Jakarta: Gema Insani Press.

Wignjosoebroto, S. (2013). Hukum: Paradigma, metode, dan masalah. Yogyakarta: Setara Press.

Jurnal

Agus Nurudin. (2016, Januari). Diskresi yudisial: Antara keadilan dan pencitraan. Jurnal Masalah-Masalah Hukum, 45(1), 18-24.

Ali, M. (2010, Februari). Mahkamah Konstitusi dan penafsiran hukum yang progresif. Jurnal Konstitusi, 7(1), 67-90.

Amin, M. (2014). Konsep keadilan dalam perspektif filsafat hukum Islam. Jurnal al-Daulah, 4(2), 322-343.

Artadi, I. (2011). Hakim agung dan pembaharu hukum menuju pengadilan yang bersih. Jurnal Syiar Hukum, 13(2), 116-124.

Asni. (2015, Juli). Etika hakim dalam dinamika masyarakat kontemporer: Perspektif peradilan Islam. Jurnal Al-’Adl, 8(2), 18-36.

Azhar, H. F. (2018). Refleksi normatif saḥīfah al-Madīnah terhadap negara Indonesia. Jurnal Volksgeist, 1(1), 1-10.

Daming, S. (2012). Konfigurasi pertarungan abolisionisme versus retensionisme dalam diskursus keberadaan lembaga pidana mati di tingkat global dan nasional. Jurnal HAM, VIII(1), 167-225.

Djoko S, F. X. W. (2018, Juli). Etika moral berjalan, hukum jadi sehat. Jurnal Bina Mulia Hukum, 7(1), 26-35.

Dwisvimiar, I. (2011). Keadilan dalam perspektif filsafat ilmu hukum. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 522-531.

Faisol, M. (2012, Juni). Pendekatan sistem Jasser Auda terhadap hukum Islam: Ke arah fiqh post-postmodernism. Kalam: Studi Agama dan Pemikiran Islam, 6(1), 36-64.

Fasa, M. I. (2016). Reformasi pemahaman teori Maqāṣid al-Syarī’ah: Analisis pendekatan sistem Jasser Auda. Jurnal Studia Islamika, 13(2), 218-246.

Fudin, H. (2020). Legal justice in presidential impeachment practice between Indonesia and the United States of America. Jurnal Hukum dan Peradilan, 9(3), 465-504.

Gumanti, R. (2018). Maqashid al-syariah menurut Jasser Auda: Pendekatan sistem dalam hukum Islam. Jurnal al-Himayah, 2(1), 97-118.

Haryono. (2019). Penegakan hukum berbasis nilai keadilan substantif (Studi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 44/PUU-VII/2012). Jurnal Hukum Progresif, 7(1), 20-39.

Helmi, M. (2015, Desember). Konsep keadilan dalam filsafat hukum dan filsafat hukum Islam. Jurnal Mazahib, 14(2), 133-144.

Hutajulu, M. J. (2015). Filsafat hukum dalam putusan hakim. Jurnal Refleksi Hukum, 9(1), 91-100.

Jumiati, A. (2019). Independensi hakim Mahkamah Konstitusi dalam pengujian peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kewenangannya. Jurnal Wacana Hukum, 25(2), 30-43.

Kasim, D. (2016, Juni). Relevansi risalah al-Qada terhadap etika profesi hakim di Indonesia. Jurnal al-Mizan, 12(1), 198-225.

Kusuma, E. H. (2015). Hubungan antara moral dan agama dengan hukum. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(2), 96-104.

Mahfud MD, M. (2007). Politik hukum dalam perda berbasis syari’ah. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 14(1), 1-21.

Manullang, E. F. M. (2019). Penafsiran teleologis-sosiologis, penafsiran purposif dan aharon barak: Suatu refleksi kritis. Jurnal Veritas et Justitia, 5(2), 262-285.

Maulidi. (2015). Paradigma progresif dan Maqashid Syariah: Manhaj baru menemukan hukum responsif. Jurnal asy-Syir’ah, 49(2), 251-264.

Monteiro, J. M. (2007, April). Putusan hakim dalam penegakan hukum di Indonesia. Jurnal Hukum Pro Justisia, 25(2), 130-139.

Muntoha. (2009). Demokrasi dan negara hukum. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 16(3), 379-395.

Najib, A. M. (2020). Reestablishing Indonesian madhhab: ‘Urf and the contribution of intellectualism. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 58(1), 171-208.

Pradhani, S. I. (2018). Konsepsi kemanusiaan Indonesia dalam perspektif ideologi hukum Indonesia. Jurnal Mimbar Hukum, 30(1), 48-62.

Purwanto. (2017). Perwujudan keadilan dan keadilan sosial dalam negara hukum Indonesia: Perjuangan yang tidak mudah dioperasionalkan. Jurnal Hukum Media Bhakti, 1(1), 1-19.

Riyanta. (2008). Metode penemuan hukum: Studi komparatif antara hukum Islam dengan hukum positif. Jurnal Penelitian Agama, XVII(2), 406-427.

Rofiah, K. (2016). Teori sistem sebagai filosofi dan metodologi analisis hukum Islam yang berorientasi Maqashid al-Syari’ah. Jurnal Istinbath, 15(1), 83-106.

Sahabuddin, S. (2017). Karakteristik hukum otonom dan implikasinya di Indonesia (Model penegakan hukum prosedural pada sistem peradilan pidana). Jurnal Wajah Hukum, 1(1), 112-121.

Setyanegara, E. (2014). Kebebasan hakim memutus perkara dalam konteks Pancasila (Ditinjau dari keadilan substantif). Jurnal Hukum dan Pembangunan, 44(4), 460-495.

Sidiq, S. (2017). Maqasid syari’ah dan tantangan modernitas: Sebuah telaah pemikiran Jasser Auda. Jurnal In Right, 7(1), 140-161.

Subiharta. (2015). Moralitas hukum dalam hukum praksis sebagai suatu keutamaan. Jurnal Hukum dan Peradilan, 4(3), 385-398.

Sunaryo, S., & Purnamawati, S. A. (2019). Paradigma hukum yang benar dan hukum yang baik: Perspektif desain putusan hakim perkara korupsi di Indonesia. Jurnal Hukum Pidana dan Pembangunan Hukum, 1(2), 1-10.

Syamsudin, M. (2014, April). Keadilan prosedural dan substantif dalam putusan sengketa tanah Magersari: Kajian Putusan Nomor 74/Pdt.G/2009/PN Yk. Jurnal Yudisial, 7(1), 18-33.

Wahyu. (2016). Penemuan hukum progresif dalam proses peradilan pidana. Jurnal Tadulako Law Review, 1(2), 214-227.

Sumber lainnya

Azhar, H. F. (2019). Pemikiran imam al-Mawardi tentang politik dan hukum terhadap kekuasaan kehakiman di Indonesia. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Syariah IAIN Purwokerto.

Downloads

Published

2022-02-03

How to Cite

MUATAN HAK ASASI MANUSIA DAN MORAL HUKUM PUTUSAN HAKIM DALAM PERSPEKTIF MAQASID AL-SYARI’AH. (2022). Jurnal Yudisial, 14(2), 247-269. https://doi.org/10.29123/jy.v14i2.457