PROBLEMATIKA PENGUKURAN PANGSA PASAR

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.29123/jy.v10i3.287

Kata Kunci:

business competition, monopoly, market share measurement, dominant position

Abstrak

ABSTRAK

Putusan Nomor 09/KPPU-L/2009 menilai telah terdapat bukti yang sah dan meyakinkan bahwa PT CI telah melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Adapun pasal yang dilanggar adalah Pasal 17 ayat (1) yang memuat ketentuan mengenai larangan bagi pelaku usaha untuk melakukan penguasaan pasar, dan Pasal 25 ayat (1) yang memuat ketentuan terkait dengan posisi dominan. Putusan KPPU tersebut kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung melalui Putusan Nomor 502 K/PDT.SUS/2010 yang menyatakan bahwa PT CI tidak terbukti melanggar pasal-pasal tersebut. Penelitian ini mengkaji mengenai perdebatan penafsiran klausul tentang penguasaan atas produksi dan pemasaran sehingga mengakibatkan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan perbedaan pengukuran pangsa pasar yang dijadikan dasar oleh KPPU dan Mahkamah Agung sehingga menghasilkan putusan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif yang mengkaji berbagai bahan hukum, serta dianalisis secara deskriptif komparatif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan cara penafsiran teks Undang-Undang Anti Monopoli antara KPPU dan Mahkamah Agung. KPPU menggunakan standar pangsa pasar di kota tertentu di mana PT CI membuka usaha, Mahkamah Agung menggunakan standar pangsa pasar dengan wilayah nasional.

Kata kunci: persaingan usaha, monopoli, pengukuran pangsa pasar, posisi dominan.

ABSTRACT

Decision of Commission for the Supervision of Business Competition (KPPU) Number 09/KPPU-L/2009 stated that there were valid and convincing evidences that PT CI has violated Law Number 5 of 1999 regarding Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition Article 17 paragraph (1) regarding the prohibition for business actors to control the markets, and Article 25 paragraph (1) containing provisions relating to dominant position. The decision was subsequently annulled by the Supreme Court by the Decision Number 502 K/PDT.SUS/2010 stating that PT CI was not proven to have violated those articles. This research examines as follows: first, debate on interpretation of clauses about the control of production and markets resulting in monopoly and unfair business competition, second, differences in measurement of market share applied by the KPPU and the Supreme Court as underpinning two different decisions. This analysis was conducted using the method of normative juridical approach by examining various law materials, and analyzing through descriptive comparative method. The result of this analysis showed that there is a difference in ways of interpreting the text of Anti-monopoly Law between the KPPU and the Supreme Court. The KPPU used market share standards in certain cities where PT CI opened a business while Supreme Court used market share standards in national territory.

Keywords: business competition, monopoly, market share measurement, dominant position.

Referensi

Anggraini, A.M.T. (2003). Larangan praktik monopoli & persaingan tidak sehat: Per se illegal atau rule of reason. Jakarta: Fakultas Hukum Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Bishop, S., & Walker. (2010). The economics of EC competition law: Concepts, aplication & measurement. London: Sweet and Maxwell.

Black, H.C. (1990). Black’s law dictionary, definition of the terms and phrases of American and English Jurisprudence, ancient & modern. Minnesota: West Publishing Co.

Blundell, R., Griffith, R., & Reenen, J.V. (1999). Market share, market value & innovation in a panel of British Manufacturing Firms. The Review of Economic Studies, 66.

Cour, L.F.L., & Møllgaard, H.P. (2002). Meaningful & measurable market domination. Journal of Law and Economics. econ.ku.dk.

Fajrina, H.N. (2016, April 12). Alasan Alibaba akuisisi Lazada. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160412151635-185-123379/ alasan-alibaba-akuisisi-lazada/.

Halim, R. (2005). Hukum perdata dalam tanya jawab. Jakarta: Gitama Jaya.

Hermansyah. (2008). Pokok-pokok hukum persaingan usaha. Jakarta: Kencana.

Illiyyun. (2012). Revitalisasi pasar tradisional di Babat Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Irawanto, D.B. (2016). Analisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 5(1).

Kasus akuisisi alfa, nasib carrefour ditentukan besok. (2009, November 2). Diakses dari http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/1233654/kasus-akuisisi-alfa-nasib-carrefour-ditentukanbesok?topnews.

Khemani, R.S., & Shapiro, D.M. (1999). Glossary af industrial organisation economics & Competition law. Paris: OECD.

Lubis, A.F. et al. (2009). Hukum persaingan usaha; Antara teks & konteks. Jakarta: Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

Mahkamah Agung RI [MA RI]. (2005). Naskah akademik tentang persaingan usaha & anti monopoli. Jakarta: Mahkamah Agung RI.

Mailanto, A. (2016, April 14). Terungkap alasan XL Mengakuisisi Axis. Diakses dari https://techno.okezone.com/read/2016/04/14/54/1363222/terungkap-alasan-xl-mengakuisisi-axis).

Margono, S. (2009). Hukum anti monopoli. Jakarta: Sinar Grafika.

Marzuki, P.M. (2016). Penelitian hukum. Jakarta: Prenadamedia Group.

Mertokusumo, S. (2003). Mengenal hukum. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Moin, A. (2010). Merger, akuisisi,& disvestasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Ekonosia.

Nugroho, S.A. (2014). Hukum persaingan usaha di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Mediagrup.

Ramadhany, D. 2015. Harmonisasi pengaturan posisi dominan dalam ASEAN Economic Community ditinjau dari perspektif hukum persaingan usaha. Surabaya: Universitas Airlangga.

Reksohadiprodjo, S. (1999). Dasar-dasar manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Rokan, M.K. (2012). Hukum persaingan usaha, teori & Praktiknya di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

The Horizontal Merger Guidelines of Department of Justice and the Federal Trade Commission USA. (1992).

Wulandari, A.N. (2016). Analisis pemasaran & strategi pengembangan rumput laut (Euchema Cottonii) di desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Jember: Universitas Jember.

Yani, A., & Widjaja, G. (1999). Anti monopoli. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Diterbitkan

2017-12-29

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip