PERSELISIHAN SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE DENGAN MAZHAB SEJARAH DALAM KASUS â€MERARIKâ€
DOI:
https://doi.org/10.29123/jy.v6i1.118Keywords:
merarik, paradigm conflict, sociological jurisprudence, the history school of lawAbstract
ABSTRAKPada umumnya, perkawinan suku Sasak, didahului dengan proses membawa lari (merarik) calon istri. Jika keduanya saling menyukai dan tidak ada paksaan, tanpa meminta izin kepada kedua orangtua, si perempuan dibawa lari untuk dinikahi. Permasalahannya, jika orang tua keberatan dan perempuan yang dibawa lari di bawah umur, biasanya berujung pada meja hijau. Muncul perselisihan paradigma, jika pelaku merarik dijerat hukum pidana bukankah seolah-olah hukum adat tersebut identik dengan kejahatan dari kacamata hukum formal, padahal di sisi lain ia merupakan hukum yang hidup di masyarakat? Putusan hakim dalam kasus merarik tentu tidak “bebas-nilaiâ€, disadari atau tidak, merupakan perselisihan paradigma, yakni sociological jurisprudence yang hendak merekayasa masyarakat menjadi lebih modernis dengan mazhab sejarah yang masih ingin mempertahankan tradisi dan kebiasaan lama.
Kata kunci: merarik, perselisihan paradigma, sociological jurisprudence, mazhab sejarah.
ABSTRACT
It is quite common the weeding processing in Sasak tribe is preceded with eloping, known as ‘merarik’. The eloping happens if and only if there is no coersion to the girl and both love with each other. The girl is taken away to be married without the
parents’ permission. It is a problem if the parents objected and the girl eloped is still under age. This case usually end up in court. A conflict of paradigms occurs, if the man who did ‘merarik’ is brought to criminal justice. The customary law appears to be treated as a crime in formal law perspective, while in fact it is a law living in the society. The judge’s decision in “merarik†case is certainly not “value-freeâ€. Realizing it or not, this is a conflict of paradigms, namely sociological jurisprudence aimed at engineering a more modernist society, and the history school of law which still strives to preserve the old traditions and customs.
Keywords: merarik, paradigm conflict, sociological jurisprudence, the history school of law.
References
Bedner, Adriaan (ed). 2012. Kajian Sosio-Legal. Denpasar: Pustaka Larasan.
Chambliss, William & Robert Seidman. 1971. Law, Order and Power. Reading Mass: Addison-Wesley.
Ehrlich, Eugen. 1962. Fundamental Principles of the Sociology of Law. Diterjemahkan oleh Walter Moll. New York: Russell and Russell.
Freeman, MDA Llyod. 2001. Introduction to Jurisprudence. London: Sweet Maxwell.
Friedman, Lawrence. 1996. “Borders: On the Emerging Sociology of Transnational Lawâ€. Stanford Journal of International Law 32.
Hart, HLA. 1961. The Concept of Law. Oxford: Clarendon Press.
Holmes, Oliver Wendell. 1962. The Occasional Speeches of Justice Oliver Wendell Holmes. Cambridge: Belknap Press of Harvard University Press.
Kelsen, Hans. 1976. The Pure Theory of Law. Diterjemahkan oleh Max Knight. University of California Press.
Pound, Roscoe. 2000. Jusriprudence. Volume I. New Jersey: The Lawbook Exhange.
Putro, Widodo Dwi. 2011. Kritik Terhadap Positivisme Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing.
Rajendra (ed). 2002. Legal Pluralism and Unofficial Law in Social, Economic, and Political Development. Papers of the XIIIth International Congress of the Commisision on Folk Law and Legal Pluralism, Chiang Mai-Thailand.
Tamanaha, Brian Z. 2006. A General Jurisprudence for Law and Society. New York: Oxford University Press.
Tamanaha, Brian Z. 2010. Beyond The Formalist – Realist Divid. New Jersey: Princeton University Press.
Vago, Steven. 1981. Law and Society. Englewood Cliffs: NJ Prentice Hall.
Downloads
Published
Issue
Section
License
FORMULIR COPYRIGHT TRANSFER
Naskah ini asli dan penulis mengalihkan Hak Cipta naskah di atas kepada Jurnal Yudisial, jika dan ketika naskah ini diterima untuk dipublikasikan.
Setiap orang yang terdaftar sebagai penulis pada naskah ini telah berkontribusi terhadap substansi dan intelektual dan harus bertanggung jawab kepada publik. Jika di masa mendatang terdapat pemberitahuan pelanggaran Hak Cipta merupakan tanggung jawab Penulis, bukan tanggung jawab Jurnal Yudisial.
Naskah ini berisi karya yang belum pernah diterbitkan sebelumnya dan tidak sedang dipertimbangkan untuk publikasi di jurnal lain.









