PEMBERIAN HAK WARIS DALAM HUKUM ISLAM KEPADA NON-MUSLIM BERDASARKAN WASIAT WAJIBAH

Authors

  • Rizkal Rizkal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Jl. Syeikh Abdur Rauf, Kopelma Darussalam Banda Aceh 23373, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29123/jy.v9i2.23

Keywords:

wasiat wajibah, right of inheritance, Compilation of Islamic Law

Abstract

ABSTRAK
Dalam hukum Islam telah diatur dengan jelas bahwasanya setiap orang yang berbeda agama tidak dapat saling mewarisi, baik orang Islam mewarisi kepada non-Islam dan juga sebaliknya. Namun dalam praktiknya, hakim di tingkat Mahkamah Agung menetapkan hak kewarisan kepada non-Muslim berdasarkan wasiat wajibah, hal ini sebagaimana yang telah diputuskan dalam Putusan Nomor 16 K/AG/2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persoalan pokok yaitu: 1)
mengenai keberadaan peraturan wasiat wajibah dalam hukum positif di Indonesia; 2) pertimbangan hukum apakah yang digunakan oleh hakim dalam menetapkan
hak kewarisan kepada non-Islam berdasarkan wasiat wajibah; dan 3) mengkaji Putusan Mahkamah Agung Nomor 16 K/AG/2010 berdasarkan ketentuan hukum
Islam dan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan sifat penelitian kualitatif serta jenis penelitian
kepustakaan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 16 K/AG/2010 tidak disebutkan pertimbangan hukum yang berlaku di Indonesia mengenai ketentuan warisan dan mengenai pemberian wasiat wajibah sebagaimana yang telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Putusan Mahkamah Agung tersebut berseberangan dengan ketentuan hukum Islam dan ketentuan Pasal 209 ayat (1) dan (2) KHI mengenai pemberian wasiat wajibah kepada non-Islam.

Kata kunci: wasiat wajibah, hak warisan, Kompilasi Hukum Islam.

 

ABSTRACT
In Islamic law, it has been defined clearly that everyone of different faiths cannot inherit to each other, like both Muslims inherit to non-Muslims, and vice versa. However when it comes down to it, the Supreme Court has determined that the right of inheritance of non-
Muslims is based on “wasiat wajibahâ€, as set out in the Decision Number 16 K/AG/2010. This analysis aims to examine the main issues as regards; first, the subsistence
of law on “wasiat wajibah†and the positive law in Indonesia; second, legal interpretation of the judge in determining the right of inheritance to non-Muslims based on “wasiat wajibahâ€; and third, the elaboration of Supreme Court’s Decision Number 16 K/AG/2010
under the Islamic law provisions and positive law in Indonesia. This analysis is a normative legal research prepared through qualitative literature study. Based on
the study, it can be highlighted that the Supreme Court in Decision Number 16 K/AG/2010, did not take into consideration the provisions regarding inheritance along with the prevailing provision of “wasiat wajibah†in Indonesia as stipulated in the Compilation of Islamic Law. The Supreme Court’s Decision is considerably disagreeing with the provisions of Islamic law and the Article 209 paragraph (1) and (2) of the Compilation of Islamic Law concerning the granting of “wasiat wajibah†to non-Muslims.

Keywords: wasiat wajibah, right of inheritance, Compilation of Islamic Law.

References

Achyar, G. (2011). Panduan fikih Al-Mawarist 1. Banda Aceh: Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry.

Al Amruzi, F. (2012). Rekonstruksi wasiat wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Al-Qardhawi, Y. (2002). Fatwa-fatwa kontemporer (Jilid 3). Jakarta: Gema Insani.

_____________. (2004). Fikih minoritas (Fatwa kontemporer terhadap kehidupan kaum muslimin di tengah masyarakat non-Muslim). Jakarta: Zikrul Hakim.

Amiruddin & Asikin, Z. (2010). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: Rajawali Press.

Bakar, A.A. (2012). Rekonstruksi fiqih kewarisan (Reposisi hak-hak perempuan). Banda Aceh: LKAS.

Fajar, M., & Achmad, Y. (2015). Dualisme penelitian hukum normatif & empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Habiburrahman. (2011). Rekonstruksi hukum kewarisan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Hazairin. (1959). Hukum kewarisan menurut Alqur’an dan hadist. Jakarta: Tinta Mas.

Kamil, A., & Fauzan, M. (2008). Hukum perlindungan anak dan pengangkatan anak di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kharlie, A.T. (2013). Hukum keluarga Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Manan, A. (2013). Aspek-aspek pengubah hukum. Jakarta: Kencana.

Marzuki, P.M. (2014). Penelitian hukum. Jakarta: Prenamedia Group.

MK, A. (2013). Hukum kewarisan Islam dalam teori dan praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_________. (2013). Hukum kewarisan Islam Indonesia (Dinamika pemikiran dari fiqih klasik ke fikih Indonesia modern). Bandung: CV. Mandar Maju.

Najih, M., & Soimin. (2012). Pengantar hukum Indonesia (Sejarah, konsep tata hukum & politik hukum Indonesia). Malang: Setara Press.

Nugraheni, D.B., & Ilhami, H. (2014). Pembaruan hukum kewarisan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahman, F. (1981). Ilmu waris. Bandung: PT Al-Maarif.

Sarmadi, A.S. (2013). Hukum waris Islam di Indonesia perbandingan Kompilasi Hukum Islam dan fikih Sunni. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Suparman, E. (2013). Hukum waris Indonesia dalam perspektif Islam, adat, dan BW. Bandung: PT Refika Aditama.

Tono, S. (2012). Kedudukan wasiat dalam sistem pembagian harta peninggalan. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi.

Downloads

Published

2016-08-08

How to Cite

Rizkal, R. (2016). PEMBERIAN HAK WARIS DALAM HUKUM ISLAM KEPADA NON-MUSLIM BERDASARKAN WASIAT WAJIBAH. Jurnal Yudisial, 9(2), 173–193. https://doi.org/10.29123/jy.v9i2.23

Citation Check